Monthly Archives: February 2016

Balada LGBT dan Derita Kaum Minoritas

Standard

Lama ngga nulis, sulit nyari waktu senggang untuk mengembangkan inspirasi.
Kali ini disempatin sedikit soalnya lagi gatel… Iya, gatel sama drama klasik orang Indonesia. Kali ini kembali ke isu lama…yang aku sendiri masih ngga mudeng kok tau-tau latahnya pada kumat dan sibuk ngurusin urusan ranjang orang ya…
Omong punya omong nih…
Sebagian dari mereka bilang LGBT itu tidak normal, sebagian lagi bilang itu orang sakit, karena mayoritas orang itu diciptakan berpasangan tidak dengan yang sejenis… Jadi LGBT itu melanggar norma.
Karena itu mereka harus disembuhkan dan kalau ngga mau berubah juga harus siap untuk dihukum, kalau perlu di rajam.
Hmmm interesting… Pikiranku jadi terbuka nih ^_^。
This just reminds me of some similar things, for example this one:
“Well, ladies and gentlemen… Mungkin sudah saatnya manusia yang tergolong pintar untuk disembuhkan, mereka harus pergi ke psikiater dan berobat biar sembuh.
Kalau masih nekad ngga mau berubah menjadi bodoh, mereka yang pintar-pintar ini harus segera dihukum, dan kalau perlu di rajam hukumannya.
Bukankah semua tahu bahwa mayoritas manusia itu tidak pintar. Orang yang pintar itu tidak banyak, yang jelas bukan mayoritas, jadi mereka ini juga tidak sesuai dengan norma.
Karena itu orang yang PINTAR itu TIDAK NORMAL, dan SAKIT.
Jadilah bodoh saja, biar tergolong normal, supaya tidak melanggar norma.
Dan berdoalah kalian kalau punya anak nanti jangan sampai mereka pintar. Mending punya anak yang bodoh aja, yang penting bisa berkembang biak meneruskan gen bokap nyokapnya.
Jadi pintar itu tidak perlu karena nanti menjadi kaum minoritas yang tidak normal dan tidak sehat mental β€žgrinβ€œ-Emoticon.
Mereka yang pintar ini juga pasti akan menderita karena kemanapun pergi dan pindah akan selalu dikelilingi oleh orang-orang bodoh.
Dijamin pasti depresi hidup begitu, kesepian lah, apa enaknya…kasihan kan?
Pintar itu bisa menular lho, bahaya… jadi sebaiknya jangan dekat-dekat sama orang pintar, kalau dekat sama orang pintar pasti dijamin akan jadi pintar juga. Kepintaran mereka bisa mengancam kenyamanan dan merusak “fun” dalam hidup kaum mayoritas, mengancam eksistensi mereka, menjengkelkan mereka, membuat mereka marah saja.
Itu sangat berbahaya kalau tidak diberantas”.
(Bertanya-tanya…kalau pintar bisa menular dan menyebar dengan begitu gampangnya, kenapa dunia ini didominasi oleh orang bodoh ya…)

Oh ya ada lagi nih yang bilang bahwa LGBT itu sebuah pilihan dan pada prinsipnya melulu pemenuhan hasrat nafsu saja, jadi semuanya salah mereka sendiri kalau harus menghadapi hidup yang berat gara-gara itu. Kan udah pilihannya sendiri gitu lho, ngga mau disembuhkan…
Aha… bagus juga kedengarannya.
Mayoritas orang juga pengennya milih dan sangat berharap menjadi orang pintar, tapi kenapa meskipun diimbangi dengan usaha yang keras tetep aja sebagian besar tetep bodoh dan cuma sebagian kecil aja mereka yang tidak terlahir pintar ini berhasil jadi rada pinteran dikit?

Selain itu ada pula kelompok yang yakin bahwa kita manusia tak boleh melawan kodrat ciptaan Tuhan.
Aha…kembali ini sebuah poin yang bagus.
Hmmm… kalau semuanya ciptaan Tuhan, dan Tuhan itu MAHA hebat, maha pintar, maha sempurna, maha segalanya…
Maka pernyataan diatas tadi justru membuat saya jadi makin bertanya-tanya, karena logikanya gini:
“Entah Tuhan itu telah menciptakan produk gagal alias Tuhan ternyata bisa salah juga ( ??? eh..Salah? Katanya serba MAHA…masa salah sih ???), ATAU…
Kita semua ini sudah sempurna seperti apa adanya kita, mau menjadi apa dan hidup seperti apa ya udah memang seperti inilah Tuhan menciptakan kita. Bukannya Dia yang bikin kita begini atau begitu? Trus salah dan jeleknya dimana?”

Bener deh… entah itu kondisi yang pertama atau yang kedua yang merupakan fakta, tetap dalam kedua kasus tersebut saya gagal untuk menemukan alasan mengapa “objek yang di ciptakan” yang harus disalahkan.
Kalaupun ada yang tidak beres dengan si “objek tercipta”, bukannya lebih masuk akal kalau tanggung jawab ada di tangan si “PENCIPTA”?
Also… Tanggung Jawab Tuhan dong…
Jadi kenapa kalian manusia yang pada ribut???
Sudah mbok sana pikirin urusan ranjangnya masing-masing aja…
Orang lain mau tidur nungging, miring, nyungsep apa telentang… mau tidur sama si Cempluk, si Limbuk, si Endang, si Mamat, si Asep atau si Ujang lha mbok biarin aja napa…
Yang penting kan yang diajak tidur bukan laki ente, bukan pula bini ente kan…
Bahkan kalaupun laki atau bini ente yang diajak tidur…kalau mereka mau ya trus kenapa selama mereka ngga diperkosa?
Kalau mereka sama-sama mau…yo berarti bojo mu itu orang yang ngga bisa dipercaya, ngga setia… mau selingkuh sama hombreng, rombeng, ataupun sama putri jelita apa bedanya? Tetep aja selingkuh namanya toh…?!?
Kalau bojo sampeyan emang cintanya cuma sama sampeyan… lha mbok mau dikerubutin dan di rayu tiap hari sama Putri secantik bidadari ataupun Pangeran macho entah itu lurus ataupun melambai, yakinlah pasti yang bakal dikeloni cuma sampeyan seorang πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€